BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – SMKN Trucuk berhasil menggelegar dan menggetarkan Bojonegoro pada Kamis (23/2) lalu. SMKN di Jalan Sumberejo-Kentong, Trucuk tersebut menjadi sekolah pertama yang mampu menyelenggarakan Gelar Karya Projek Penguatan Profi l Pelajar Pancasila (P5) dengan meriah dan semarak. Bahkan mendapat apresisiasi Luar biasa dari Cabang Dinas Pendidikan (Cabdisdik) Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban dan tamu undangan. Pada Gelar Karya P5 diawali dengan penampilan reog yang aktraktif sebagai tarian penyambut para tamu undangan. Hadir dalam acara tersebut Kasubbag TU dan Kasi SMK Cabdisdik Jawa Timur Wilayah Bojonegoro-Tuban, yaitu Jaswadi, S.Pd. M.M. dan Drs. Agung Prijono M.M. Selain itu, musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) Trucuk, mulai Camat Supranata, S.Sos, MM, Kepala Puskesmas Dr. Aksita, Kapolsek hingga Danramil Trucuk, wali siswa, serta perwakilan SMP dan MTs di sekitar Trucuk.

Dalam kesempatan tersebut gelar karya dibuka dengan prosesi potong pita oleh Kasi SMK yang mewakili Kacabdisdik. Sejatinya Kacabdisdik Adi Prayitno, S.Pd, M.M hadir, namun ada rapat mendadak, sehingga diwakilkan.

Tamu undangan dan pengunjung langsung dibuat takjub dengan suguhan produk inovasi dan unggulan para siswa. Seperti inovasi berupa mesin penyiram tanaman otomatis digerakkan alat kontrol suhu dari siswa teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO). Lalu maket rumah ramah lingkungan karya siswa desain pemodelan dan informasi bangunan (DPIB) yang pernah menjadi juara di Jatim.

Selain itu, kaos, stiker, dan gantungan kunci karya siswa desain komunikasi visual (DKV). Juga beberapa mocktail, fruit carving, dan napkin folding yang ditampilkan siswa perhotelan. Bahkan panggung gelar karya dibuat oleh siswa teknik pengelasan.

Gelar Karya P5 dibuka dengan penampilan memukau paduan suara yang menyanyikan lagu Indosesia Raya. Dilanjutkan mars SMKN Trucuk pertama kali di-launching dan diperdengarkan ke para pengunjung dan tamu undangan yang hadir.

Lirik mars itu diciptakan olah Kepala SMKN Trucuk Tri Erni Hudaya M.Pd. Sebagai dedikasi demi kemajuan SMKN Trucuk lebih baik. SMKN Trucuk boleh dipinggiran, namun siswanya tidak terpinggirkan. Sehingga menginspirasi dan memotivasi menjadi insan beriman dan bertaqwa, inovatif, terampil, percaya diri, juga generasi emas, siap keja dan penuh dedikasi.

Kepala SMKN Trucuk Tri Erni Hudaya M.Pd. mengatakan Projek Penguatan Profi l Pelajar Pancasila (P5) digelar sebagai implementasi dari kurikulum merdeka. IKM sudah diterapkan SMKN Trucuk.

Gelar Karya ini merupakan kegiatan puncak aksi nyata praktik baik P5. Tentu sudah melalui berbagai tahapan dan proses. Semua yang terlibat dalam acara ini mulai dari awal hingga inti adalah siswa kelas 10.

MENGGELEGAR: Pembukaan Gelar Karya P5 SMKN Trucuk dilakukan dengan prosesi potong pita oleh Kasi SMK Cabdisdik Wilayah Bojonegoro-Tuban. Prosesi potong pita diiringi tari reog dibawakan siswa SMKN Trucuk. (M. IRVAN RAMADHON/RDR.BJN)

Gelar Karya dengan tema Kearifan Lokal tersebut semakin meriah dan memukau dengan penampilan tari wonderful Indonesia. Tarian yang mengkolaborasikan berbagai tari dari Sabang hingga Merauke menjadi satu sangat indah. Tarian yang dipimpin oleh Guru Seni Budaya Dias Kirana tersebut mendapat apresiasi luar biasa dari tamu undangan. Lalu dilanjutkan pembacaan puisi, story telling¸langgam Jawa, hingga, stand up comedy.

‘’Tema Kearifan Lokal dipilih sehingga siswa mengerti dan menghargai sejarah maupun budaya. Lalu bisa dan mampu nguri-uri yang sudah dimiliki,” jelasnya.

Semua siswa dan guru menggunakan pakaian adat dari berbagai wilayah Indonesia dalam acara tersebut. Bahkan pada Kamis pertama setiap bulan menggunakan pakaian adat saat pembelajaran.

Menurut Erni sapaan akrab kepala sekolah tersebut siswa yang tampil bukan yang sudah memiliki bakat, namun melalui proses dari awal. Mulai proses pengenalan hingga pemahanan dengan menggunakan empat prinsip P5. Mulai dari holistik, aktualiasai, berpihak pada murid, dan ekplorasi.

Pada gelar karya ini SMKN Trucuk memilih ikon Tembo sebagai perwujudan berpikir dari alam, budaya, dan kearifan lokal setempat. Dari Tembo mucul pemikiran memajukan alat transportasi. Terbukti dengan mampu menciptakan mobil solar cell sendiri dinamai Laksmana.

Kemudian Tembo yang menggunakan udeng Samin menjadi perwujudan bisa menempatkan diri sesuai dengan adat masyarakat. Ikon Tembo memiliki arti untuk mewadahi kreatifi tas, menyebrangkan harapan, dan mewujudkan impian.

Cabdisdik Jatim Wilayah Bojonegoro melalui Kasi SMK Drs. Agung Prijono M.M. sangat mengapresiasi Gelar Karya P5 SMKN Trucuk yang meriah pertama di Bojonegoro. Terlebih tidak semua sekolah bisa menyelenggarakan gelar karya sebagus ini.

Agung mengatakan P5 merupakan implementasi kurikulum merdeka yang sudah diterapkan pada tahun ajaran 2022/2023. SMKN Trucuk termasuk yang pertama mengimplemetasikan. Terlebih perkembangan terbukti dalam hasil karya dan produk siswa.

‘’Terima kasih Bu Erni sebagai kepala sekolah,” ungkapnya. (irv)

Dikutip dari Radar Bojonegoro : https://radarbojonegoro.jawapos.com/daerah/bojonegoro/27/02/2023/smkn-trucuk-menggelegar-dan-menggetarkan-bojonegoro-dengan-gelar-karya-p5/

Bagikan:

Tags:

Tinggalkan komentar